Jamur Pilobolus

Diterjemahkan dari artikel oleh Gordon Wilson tertanggal 24 Februari 2010

Setiap hari di padang rumput sapi dunia, salvo ditembak dari dunghills. Hanya sedikit orang yang pernah mendengar tentang tembakan meriam ini karena berlangsung pada skala miniatur. Siklus hidup jamur Pilobolus menunjukkan bagaimana Allah dapat menampilkan desain yang indah bahkan ketika membuang kotoran.

Ketika Anda memikirkan cannonballs, hal pertama yang muncul dalam pikiran Anda mungkin adalah bola hitam. Namun, cannonball mini ini ditembakkan lebih banyak dari seluruh cannonballs buatan manusia yang pernah ditembakkan dalam sejarah militer.

Mengapa begitu sedikit orang yang tahu tentang cannonballs mini ini? Karena untuk melihatnya Anda harus mendekatkan wajah Anda setidaknya sejauh beberapa inci dari kotoran sapi segar.

Beberapa spesies "hat-throwing-fungus" dalam genus Pilobolus hidup di kotoran segar sapi, kuda, rusa, dan hewan pemakan rumput lainnya. Seperti semua jamur, mereka adalah pengurai yang mengkonsumsi benda mati atau membusuk. Mereka mulai sebagai spora, yang tumbuh menjadi benang tipis (disebut hifa), makan pada pupuk kaya nutrisi. Ketika saatnya tiba untuk melepaskan spora baru, batang khusus, yang disebut sporangiophores, kecambah dan tumbuh hingga ketinggian sentimeter atau kurang. Di atas batang tersebut muncul cannonballs, yang disebut sporangia, yang mengandung spora baru.

Fiber Optik Pencari Cahaya

Jamur ini memiliki sporangiophores indah yang transparan dan bersinar seperti kaca berputar. Sangat ironis bahwa perhiasan tersebut berkembang dalam lingkungan yang kotor. Sebuah tonjolan tepat di bawah sporangium berbentuk seperti meriam ini tidak hanya indah dan juga berfungsi sebagai laras meriam.

Untuk menjalankan dengan benar, tangkai harus menunjuk ke arah matahari dan isi dengan air. Allah merancang tonjolan untuk membiaskan sinar matahari menjadi dasar pembengkakan, di mana pigmen tertentu menyerap cahaya. Hal ini terjadi di pagi hari ketika matahari rendah di cakrawala.

Untuk memastikan bahwa sporangium tersebut ditembak padang rumput hijau, perlu memiliki lintasan yang jauh dari patty rumah. Sporangia tembakan langsung di udara tidak akan mendapatkan jauh-semakin jauh mereka ditembak, semakin baik. Jadi menembak ke arah matahari pagi adalah strategi terbaik.

Jika sporangiophore tidak ditujukan langsung ke matahari, sinar cahaya memukul pigmen tidak merata akan menyebabkan satu sisi tumbuh lebih dari yang lain sampai sporangiophore ini ditujukan tepat di matahari.

Pada saat yang sama tonjolan itu cairan (sitoplasma), yang sangat tinggi dalam ion tertentu, menyebabkan air mengalir ke tonjolan (dengan osmosis), meningkatkan tekanan fluida ke tingkat meledak.