Selasa, 08 Desember 2015

JAMUR SPONS


Morchella esculenta (nama lain: morel kuning, jamur spons, morel pirang) adalah salah satu spesies jamur yang dapat dikonsumsi dari golongan ascomycota. Jamur ini memiliki tubuh buah dengan ukuran 6,5-18 cm, sedangkan spora yang dimilikinya berukuran 20-26 x 12-16 µm. Morchella esculenta dapat ditemukan hidup sendiri, namun lebih sering berkelompok atau berkeruman dalam suatu berbagai habitat, terutama pada batu kapur.Jamur ini memiliki tangkai berwarna putih-pucat yang menopang tubuh buah tebal berwarna kuning kecoklatan hingga kuning langsat, dan seringpula ditemukan warna coklat gelap. Bagian batang berbentuk silindris dengan bagian bawah (dasar) membesar dan berongga saat matang.Spora berbentuk elips lebar, halus, dan hialin (berwarna kuning).

Klasifikasi :
Divisi       :  Ascomycota
Upadivisi : Pezizomycotina
Kelas  : Pezizomycetes
Ordo : Pezizales
Famili : Morchellaceae
Genus : Morchella
Spesies : M. esculenta
Sinonim : 
Helvella esculenta (L.) Sowerby
Phallus esculentus L

Sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Morchella_esculenta

Selasa, 06 Januari 2015

Uji Lemak

Menguji Kandungan Lemak dalam Makanan
A. Dasar Teori
Lemak merupakan senyawa organik yang tersusun dari unsur-unsur C, H, O, dan kadangkadang terdapat pula unsur P dan N. Cirinya yakni tidak dapat larut dalam air. Akan tetapi, lemak
dapat larut dalam zat pelarut organik seperti kloroform, eter, dan minyak tanah.
Berdasarkan sumber asalnya, lemak terbagi atas dua jenis yakni lemak nabati yang berasal
dari tumbuh-tumbuhan dan lemak hewani yang berasal dari hewan.


B. Tujuan
Mengetahui kandungan lemak dalam makanan


C. Alat dan Bahan
1. Mortar
2. Beberapa gelas kimia
3. Pipet tetes
4. Kertas HVS kering
5. Bahan makanan seperti telur rebus, pisang, tahu, minyak goreng, tempe, dan daging


D. Langkah Percobaan
1. Ambil bahan makanan yang padat dan kering, kemudian tumbuk dengan menggunakan mortar. Setelah itu, tambahkan air sehingga terbentuk larutan.
2. Masukkan larutan tersebut ke dalam gelas kimia. Kemudian, ulangi untuk bahan makanan
yang lain.
3. Ambil larutan bahan makanan tersebut menggunakan pipet, kemudian teteskan pada kertas
HVS. Biarkan tetesan tersebut hingga kering.
4. Perhatikan bekas tetesan larutan makanan pada kertas HVS setelah mengering. Apabila bagian yang ternoda pada kertas HVS menjadi transparan, maka terbukti bahwa larutan makanan mengandung lemak.
5. Lakukan pula percobaan tersebut untuk bahan makanan yang lainnya


E. Pembahasan
1. Bahan makanan manakah yang mengandung lemak?
2. Presentasikan dan diskusikan hasil yang kalian peroleh di dalam kelas.

Sumber : Buku biologi SMA Siti Nur Rohmah dan kawan kawan


Menguji Kandungan Karbohidrat dalam Makanan
A. Dasar Teori
Karbohidrat merupakan senyawa organik yang dapat berjenis monosakarida, disakarida, dan polisakarida. Ciri monosakarida yakni mudah larut dalam air, berasa manis, dan memiliki satu gugusan gula. Bentuknya dapat berupa glukosa, fruktosa, galaktosa, dan manosa. Disakarida merupakan karbohidrat yang memiliki dua gugusan gula, sedangkan polisakarida mempunyai lebih dari sepuluh gugusan gula.
Sumber karbohidrat dapat diperoleh dari makanan pokok seperti padi, ketela, jagung, sagu, gandum, umbi-umbian, roti, dan tepung-tepungan.

B. Tujuan
Mengetahui kandungan glukosa dan amilum pada makanan

C. Alat dan Bahan
1. Tabung reaksi
2. Penjepit tabung reaksi
3. Pipet tetes
4. Bahan makanan seperti telur rebus, pisang, tahu, minyak goreng, tempe, daging (ambil salah
satu, kemudian untuk sampel yang kering haluskan terlebih dahulu)
5. Pembakar spiritus (bunzen)
6. Larutan fehling A dan B
7. Larutan lugol

D. Langkah Percobaan

1. Uji Glukosa
a. Masukkan bahan makanan yang telah dihaluskan ke dalam tabung reaksi setinggi1 cm.
b. Ambil larutan fehling A dan fehling B dengan pipet.
c. Masukkan 5 tetes larutan fehling A dan 5 tetes larutan fehling B ke dalam tabung reaksi,
kemudian kocok agar homogen (bercampur rata).
d. Hidupkan bunzen dan panaskan tabung reaksi tersebut di atas api dengan menggunakan penjepit tabung reaksi, ± selama 1 menit.
e. Amati perubahan warna pada larutan fehling A dan B. Apabila mengandung glukosa, di dasar larutan  akan terdapat endapan berwarna merah bata.
f. Catat hasilnya pada tabel.
g. Kalian dapat mengulangi percobaan ini untuk bahan makanan yang lain
.
2. Uji Amilum
a. Masukkan bahan makanan yang telah dihaluskan ke dalam tabung reaksi setinggi
1 cm.
b. Ambilah larutan lugol menggunakan pipet tetes. Selanjutnya, masukkan sebanyak 2 tetes
larutan lugol ke dalam tabung reaksi.
c. Amati perubahan warna pada larutan lugol tersebut. Sampel akan berwarna biru tua bila
mengandung amilum.
d. Catat hasilnya pada tabel.
e. Langkah-langkah tersebut dapat kalian coba untuk bahan makanan yang lainnya.


E. Pembahasan
1. Adakah perubahan warna yang terjadi pada setiap bahan makanan tersebut? Apakah warna
yang dihasilkan?
2. Manakah bahan makanan yang mengandung glukosa?
3. Manakah bahan makanan yang mengandung amilum?
4. Mana pula bahan makanan yang mengandung glukosa dan amilum?
5. Presentasikan dan diskusikan hasil percobaan kalian di dalam kelas. 


Diadopsi dari buku SMA Nur Rohma Siti

Uji Protein dalam makanan

Menguji Kandungan Protein dalam Makanan
A. Dasar Teori
Protein ialah senyawa organik yang tersusun atas unsur-unsur seperti C, H, O, dan terkadang mengandung unsur S dan P. Dasar penyusun protein yakni asam amino. Asam amino terbagi dua jenis, meliputi: asam amino esensial yang diperlukan oleh tubuh dan berasal dari luar tubuh; dan asam amino non-esensial yang dapat diperoleh dalam tubuh.
Berdasarkan asalnya, protein terdiri atas protein hewani dan protein nabati. Protein hewani bersumber dari hewan seperti daging, ikan, telur, dan susu. Protein nabati bersumber dari tumbuhan misalnya terutama sayur-sayuran, padi-padian, dan kacang-kacangan.

B. Tujuan
Mengetahui kandungan protein dalam makanan

C. Alat dan Bahan
1. Mortar
2. Gelas ukur
3. Beberapa gelas kimia
3. Pipet tetes
4. Bahan makanan seperti telur rebus, pisang, tahu, minyak goreng, tempe, dan daging
5. Larutan biuret

D. Langkah Percobaan
1. Ambil bahan makanan yang padat dan kering, kemudian tumbuk dengan menggunakan mortar.   Setelah itu, tambahkan air sehingga terbentuk larutan.
2. Masukkan larutan tersebut ke dalam gelas kimia. Kemudian, ulangi untuk bahan makanan yang   lain.
3. Ambil larutan makanan tersebut dengan pipet, kemudian masukkan ke dalam tabung reaksi.
4. Selanjutnya, masukkan 3 tetes larutan biuret ke dalam tabung reaksi dan kocok hingga homo-gen.
5. Amatilah perubahan warna yang terjadi pada larutan biuret. Apabila bereaksi bersama protein larutan biuret akan berwarna ungu.

E. Pembahasan
1. Setelah dicampur dengan larutan biuret, adakah perubahan warna pada larutan tersebut?
2. Manakah bahan makanan yang mengandung protein?
3. Presentasikan dan diskusikan hasil yang kalian peroleh.

Sumber : Bilogi SMA